Dokumen

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pengantar Administrasi Pendidikan

Makalah : Pengantar Administrasi Pendidikan
Oleh : Nediar Juliadi
Kelompok : I
BAB I PENDIDIKAN
Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Karakteristik Khusus Pendidikan
a. Masa pendidikan, yang berlangsung seumur hidup dalam setiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
b. Lingkungan pendidikan, yang berlangsung dalam segala lingkungan hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
c. Bentuk kegiatan pendidikan, yang terbentuk dari tak disengaja sampai dengan terpogram.
d. Tujuan pendidikan, yang terkandung tujuan hidup, mempersiapkan hidup yang menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan hidup.
Pendukung Pendidikan
a. Kaum Humanis Romantik dan Kaum Pragmatik
Kaum Humanis Romantik seperti John Holt, William Glasser, Jonathan Kozol, Charles E. Silberman, Herbert Kohl, Neil Postman,Charles Weingartner, George Leonard, Carl Roger, Ivan Illich dan sebagainya. Kaum Pragmatik seperti John Dewey, William Heard Kilpatrick dan sebagainya.
Kedua Kaum ini cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti sangat luas dan mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggara pada zamannya. Umumnya mereka mengecam praktek pendidikan di sekolah karena di sekolah berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan, terasing dari kehidupan nyata.Pola hubungan guru dengan murid adalah otoriter sehingga kurang berlangsungnya perkembangan individu secara optimal.
Ivan Illich berpendapat bahwa suatu system pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu:
(1) Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber
belajar pada setiap saat.
(2) Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya.
(3) Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan yang berkenaan dengan pendidikan.

b. Kaum Behavioris
Kaum Behavioris seperti B.Watson, B.F.Skinner, Lester Frank Ward dan sebagainya cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti sempit. Mereka mempunyai pandanganyang optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan dan meragukan peranan pendidikan dalam bentuk pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan.
Sekolah sebagai lembaga berlangsungnya proses rekayasa perubahan tingkah laku harus didasarkan pada kurikulum yang di rancang secara ilmiah dan bentuk kegiatannya harus di organisasikan dengan penuh perhatian dan dilaksanakan dengan penuh disiplin.
Ada tiga prinsip utama yang mendasari sekolah dalam menyelenggarakan proses rekayasa pengubahan tinggah laku, Yaitu:
(1) Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangat kuat dipengaruhi oleh lingkungan.
(2) Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah laku yang terpogram secara cermat.
(3) Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola tingkah laku yang terpogram adalah cerah karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai tujuan. Mereka adalah penganut paham scientism yang mempunyai kepercayaan kuat terhadap keampuhan ilmu dan teknologi bagi pembangunan kehidupan manusia yang lebih baik.

c. Kaum Humanis Realistik dan Kaum Realisme Kritis
Kaum Humanis Realistik seperti Edgar Faure, Felipe Herera, Federick Champion Ward dan sebagainya dan Kaum Realisme Kritis seperti Stella van Petten Henderson, Immanuel Kant, Pestalozzi dan sebagainya. Mereka cenderung mengambil jalan tengah dari tarik-menarik dari definisi pendidikan yang sangat luas dan sempit menjadikan pengajaran di sekolah makin bersifat kegiatan belajar dan pendidikan diluar sekolah makin terprogram dan produktif untuk menuju tercapainya manusia seutuhnya dengan segala kekayaan kepribadiannya.

BAB II PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN
A. PANDANGAN ILMIAH TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN
Antropologi Biologis
Antropologi adalah studi tentang asal usul, perkembangan, karakteristik jenis atau/ spesies manusia atau studi tentang ras manusia. Antropologi ilmiah mencakup,yaitu antropologi biologis, antropologi social buadaya, arkeologi dan linguistic. Antropologi biologis sering disebut antropologi fisik, yaitu studi tentang fosil dan kehidupan manusia sebagai organism biologis. (Beals, 1977:1).
Untuk implikasi dalam praktek pendidikan mempunyai konsep-konsep antropologi biologis menjadi landasan antropologi pendidikan, yaitu:
(1) Keharusan dan kemungkinan pendidikan.
(2) Keragaman praktek pendidikan, baik dalam sejarah manusia maupun dalam bentuk praktek pendidikan dalam suatu zaman.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu lahir dan berkembangnya antropologi pendidikan.
Antropologi Budaya
Antropologi sosial budaya mempergunakan teknik-teknik riset histori, obsevasi, wawancara dalam studio rang yang hidup sekarang. (Beals, 1977:1). Manusia adalah organism sosio budaya. Budaya merupakan seperangkat cara hidup berpikir dan berbuat yang diperoleh melalui proses belajar yang member ciri pada setiap keputusan kelompok.
Implikasi dalam praktek pendidikan mempunyai konsep-konsep antropologi sosio budaya menjadi landasan antropologi pendidikan, yaitu:
(1) Keharusan dan kemungkinan pendidikan.
(2) Keragaman kegiatan pendidikan berdasarkan system budaya, kesatuan budaya regional dan kelompok sub kultur.
(3) Pendidikan merupakan enkulturasi atau proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) lahir dan berkembangnya antropologi pendidikan. (Dipelopori oleh Frans Boa dan Margareth Mead).
(2) Adanya kebutuhan antropologi filsafat anak atau pandangan tentang hakikat karakteristik anak.
Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan atau tingkah laku dalam keseluruhan ruang hidupnya dari dalam kandungan sampai balita, dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa serta masa tua. (Woodward & Marquis, 1955:3).
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep psikologis tentang individu menjadi dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar-mengajar dari landasan psikologis pendidikan.
(2) Pendidikan merupakan individualisasi dari proses pengembangan individu.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) Lahir dan berkembangnya psikologi pendidikan.(Dipelopori oleh Thomdike).
(2) Lahir dan berkembangnya aliran pembaharuan pendidikan disebut developmentalisme atau psychological tendency in education. (Dipelopori oleh Pestalozzi, Herbart dan Froebel).
Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang struktur sosial. (Reading, 1977:195). Sebuah kelompok dengan suatu budaya yang terorganisasi untuk memberikan kepuasan bagi kebutuhan dan kepentingan semua orang.
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep psikologis tentang individu menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan dari landasan sosiologi pendidikan.
(2) Masyarakat sebagai ekologi pendidikan atau sebagai lingkungan tempat berlangsungnya pendidikan.
(3) Pendidikan merupakan sosialisasi dari proses menjadi anggota masyarakat yang diharapkan.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan.(Dipelopori oleh Henry Suzzalo).
(2) Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan kependudukan.
(3) Mendorong lahir dan berkembangnya aliaran sosiologisme pendidikan atau sociological tendency in education, yang lebih menekankan konsep pendidikan pada proses sosialisasi dari pada individualisasi.
Politika
Politika adalah studi tentang pemerintahan Negara. (Broom & Selznick, 1958:6)
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep politika menjadi dasar penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional dari landasan politikal pendidikan.
(2) Terjalinnya kerja sama internasional dalam bidang pendidikan.
(3) Pendidikan merupakan civilisasi dari proses menjadi warga negara yang diharapkan.
(4) Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan peranan yang penting.
(5) Pendidikan politik.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) Lahir dan berkembangnya politika pendidikan atau pendidikan nasional.(Dipelopori oleh Guizot, Fischer, Horace Mann, Henry Benhard, KH.Dewantara dan Moh.Syafei).
(2) Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional.
Ekonomika
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran materiil manusia. (Winardi, 1989:177).
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep ekonomik menjadi dasar landasan ekonomikal pendidikan.
(2) Kondisi ekonomi mempengaruhi kemampuan dan kegiatan pendidikan.
(3) Pendidikan merupakan penanaman modal dalam sumber daya manusia ditinjau dari ekonomi makro.
(4) Pendidikan merupakan profesionalisme ditinjau dari ekonomi mikro.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) Lahir dan berkembangnya ekonomikal pendidikan.(Dipelopori oleh Adam Smith, Alfred Marshall, J.Alan Thomas, Gheor Dore Schultz).
(2) Lahir dan berkembangnya studi pendidikan dan pembangunan.

B. PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN
Filsafat Umum
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam dan isinya. (Beck, 1979:2).
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep filsafat umum dari metafisika, epistemology dan aksiologi menjadi dasar landasan penyelenggara pendidikan dari landasan filosofis pendidikan.
(2) Munculnya sekolah-sekolah percobaan.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(3) Munculnya filsafat pendidikan.(Dipelopori oleh Plato).
(4) Lahir dan berkembangnya mazhab-mazhab atau aliran-aliran pendidikan.
Filsafat Antropologi
Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki kakikat manusia sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya. Utamanya adalah merefleksi atau mencerminkan dirinya sebagai seorang pribadi. (Buber, 1959:124)
Implikasi dalam praktek pendidikan, yaitu:
(1) Konsep-konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan.
(2) Pendidikan merupakan humanisasi dari proses mewujudkan kemanusiaan atau proses tercapai nya manusia seutuhnya.
(3) Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri secara kooperatif.
Untuk implikasi dalam pengembangan teori pendidikan, yaitu:
(1) Timbul kebutuhan studi filasafat antropologi anak yang tertuju membahas hakikat anak.
(2) Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogic atau ilmu mendidik yang memadukan aspek faktual dengan aspek normative. (Dipelopori oleh Herbard).

BAB III PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION
Dasar Biologis
Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya, yaitu:
(1) Anak manusia lahir tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan.
(2) Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif.
(3) Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani atau mencapai kebebasan fisik dan jasmani.
Kekeliruan Pendidikan
Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Ini terjadi jika kegiatan pendidikan mempunyai tujuan yang tepat. Tujauan pendidkan tidak benar jika berisi nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan merusak harkat dam martabat manusia sebagai pribadi, warga dan hamba Allah.
Kekeliruan Teknis Mendidik
Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan. Penanggulangan terhadap akibat kekeliruan teknis ini dapat dilakukan dengan jalan memperbaiki cara-cara mendidik dan lingkungan hidup serta memberikan bimbingan dan penyuluhan yang tepat.

BAB IV MEMAHAMI PENDIDIKAN SEBAGAI KESELURUHAN
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah cara-cara berpikir dan bekerja yang menggunakan konsep-konsp dan teori sistem yang relevan dalam memecahkan masalah. Pendekatan system yang bertolak pada optimalisasi penggunaan sumber-sumber yang tersedia dengan mempergunakan metode penyusunan model-model kerja untuk mencapai tujuan yang efektif dalam penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
Suprasistem Sistem Pendidikan Nasional
Suprasistem dari sistempendidikan nasional adalah keseluruhan kehidupan masyarakat dalam bernegara dan berbangsa, yang mencakup masyarakat nasional domestik dan masyarakat internasional.
Sistem Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi makro Negara menjadi landasan operasional system pendidikan nasional. Pertumbuhan ekonomi makro turut menentukan tingkat partisipasi pendidikan, besar kecilnya jumlah penduduk yang memperoleh kesempatan pendidikan formal. Pendapatan per kapita menjadi landasan operasional sistem pendidikan.
Pendapatan nasional (GNP) dan tingkat petumbuhan sebagai output ekonomi makro membuat besar kecilnya kemampuan Negara secara potensial dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh system pendidikan nasional.
Transformasi pendidikan nasional
Transformasi pendidikan nasional adalah keseluruhan proses pengubahan masukan pendidikan nasional menjadi hasil pendidikan nasional. Dalam transformasi ada komponen-komponen yang mentransformasi dan proses atau operasi yang bekerja mengubah masukan pendidikan nasional menjadi hasil pendidikan nasional.
Untuk transformasi administrative, yaitu proses berlangsungnya fungsi-fungsi manajemen atau pengelolaan dalam penyelenggaraan system pendidikan nasional. Adapun transformasi edukatif adalah proses perubahan tingkah laku peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil sekolah
Hasil sekolah adalah tamatan atau pelajar-pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program-program sekolah dengan tingkat kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor tertentu. Ditinjau dari sudut kemampuandapat melanjutkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah.

BAB V MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING
Asumsi pokok
Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, yaitu pendidikan berupa serangkaian kegiatan yang bermula dari kondisi-kondisi actual dari individu yang belajar tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
Lingkungan belajar
Lingkungan belajar adalah situasi yang turut serta mempengaruhi kegiatan belajar seseorang individu. Lingkunagn belajar terdiri dari pendidik, alat-alat bantu pendidikan dan suasana sosio budaya yang berlangsung dalam situasi belajar.
Manajemen pendidikan
Cara-cara yang sebaiknya mengatur penyelenggaraan peristiwa-peristiwa pendidikan di sebuah satuan pendidikan dari pendidikan mikro atau satuan-satuan pendidikan dari pendidikan makro.
Perencanaan pendidikan
Mengenali masalah-masalah pendidikan berdasarkan pada kebutuhan –kebutuhan yang terdokumentasi, menentukan syarat-syarat dan alternative-alternatif atau pemecahan masalah.
Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pemaduan antara cita-cita internasional atau global dengan cita-cita dan kondisi nasional dalam bidang pendidikan. Dalam pembangunan pendidikan Indonesia diharapkan dapat memasuki globalisasi yang diperkirakan terjadi dalam abad 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar