Dokumen

Sabtu, 23 Oktober 2010

Prilaku organisasi

Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi

Oleh

Dr. Djailani, AR, M.Pd

Teori Kepemimpinan
Cara menentukan pemimpin yang efektif
Pertama; Berdasarkan sifat-sifat kepribadian umum yang
dimimilik seorang pemimpin lebih besar dari yang
bukan pemimpin.

Kedua; Berdasarkan pendekatan tingkah laku pemimpin

Ketiga; Berdasarkan pendekatan kemungkinan
(situasional)

Keempat; Berdasarkan sifat dan perilaku (mengidentifikasi)
ciri kepemimpinan yang menjadi acuan

Teori dan Model kepemimpina
1. Teori sifat
Mengidentifikasi sifat-sifat/karakteristik khas (fisik,
mental, kepribadian) yang dikaitkan dengan keberha-
silan pemimpin.
- intelegensia
- kepribadian (kesiagaan, keaslian, integritas pribadi, percaya diri)
1. Teori kepribadian perilaku
Keberhasilan kepemimpinan seseorang ditentukan oleh sifat kepribadian dan perilakunya
Studi University of Michigan
- pemimpin yang job-centered
- pemimpin yang berpusat pada bawahan
Studi dari Ohio state university
- pemimpin yang membentuk struktur
- pemimpin kosiderasi (persahabatan , saling percaya, mengbhargai, kehangatan dan kekerabatan)

Teori kepemimpinan situasional
pemimpin memahami sifat dan perilaku bawahan sebelum mempergunakan suatu gaya kepemimpinan

Pendekatan terbaru dalam kepemimpinan
- teori atribusi kepemimpian (menetapkan kriteria)
- teori kepemimpinan kharismatik
- kepemimpinan transaksional dan transformasional
transaksional pemimpina memotivasi dan mengarahkan bawahan kepada
tujuan dan menjelaskan peran dan tuntutan tugas


Dasar Konseptual Kepemimpian Menurut Islam
1. Pendekatan normatif (bersumber pada Quran dan
hadist yang dibagi dalam 4 prinsip pokok
a. Prinsip tanggung jawab dalam organisasi
b. Prinsip etika tauhid
c. Prinsip keadilan
d. Prinsip kesederhanaan

2. Pendekatan historis (mengacu pada sejarah
keberhasilan kepemimpinan)

3. Pendekatan Teoritis ( ideologi yang terbuka)
Ciri-ciri pemimpin yang baik.
Veithzal Rivai (2004) menyimpulkan bahwa seorang pemimpin yang baik memiliki sifat-sifat
1. Kecerdasan
2. Kemampuan bergaul dengan orang lain
3. Ketrampilan teknis dalam bidangnya
4. Kemampuan memotivasi diri dan orang lain
5. Kestabilan emosi dan kontrol pribadi
6. Ketrampilan dalam perencanan dan pengorganisasian
7. Keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan
8. Kemampuan untuk menggerakkan kelompok
9. Kemampuan untuk berbuat secara efektif, efisien, dan tegas

SUMBER KEWENANGAN
Sumber Kekuasaan:
1. Reward Power
2. Coersive Power
3. Ekspert Power
4. Kharismatic Power
5. Legitimate Power

Perilaku Organisasi
Definisi organisasi
Setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama
Ada 3 unsur utama dalam suatu organisasi
1. Orang-orang (sekumpulan orang)
2. Kerjasama
3. Tujuan yang akan di capai

Urgensi Organisasi

Ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatas
an manusia dalam memenuhi kebutuhannya telah me-
nuntut manusia untuk membentuk organisasi.

Perilaku Individu Dalam Organisasi:

Karakteristik Individu
Kemampuan
Kebutuhan
Kepercayaan
Pengalaman
Pengharapan
dan lain-lain
Karakteristik Organisasi
Herarkhi
Tugas-tugas
Wewenang
Tanggung jawab
Sistem reward
Sistem kontrol
Jenis organisasi
dan lain-lain

Azas-azas Organisasi
1. Perumusan tujuan organisasi
2. Pembagian tugas pekerjaan
3. Pendelegasian kekuasaan
4. Rentang pengawasan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

Perumusan tujuan
Specific, mempunyai ciri-ciri jelas ada batas tujuan
Realistik, memungkinkan untuk dicapai, yang diukur dengan
analsis SWOT.
Moderate risk, mengandung resiko yang wajar
Challenging, menantang
Measurable, dapat diukur
Time phased, kurun waktu yang jelas dengan penjadwalan
yang ketat.

Pembagian tugas pekerjaan
Cara membagi tugas dalam suatu organisasi biasanya dengan cara menetapkan struktur organisasi dan mem- buat job deskription.

Pendelegasian kekuasaan (wewenang)
Ada tiga unsur pendelegasian yaitu
1. Authority, wewengan, hak dan kekuasaan untuk melaksa-
nakan perintah-perintah, menggunakan sumber
sumberdaya dalam mencapai tujuan

2. Responsibility, tanggung jawab tentang hasil yang dicapai

3. Accountability, hak dan kekuasaan untuk memberi jawaban
atas hasil yang harus dicapai kepada pembe-
ri delegasi

Rentang Kekuasaan/kendali
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Rencana organisasi, makin jelas rencana organisasi dan
tegas batas tanggung jawab makin
banyak orang dapat dikendalikan
2. Jalinan hubungan antara orang-orang dan pekerjaan
pekerjaan yang harus dikendalikan. Makin banyak jalin-
an dengan orang-orang dan pekerjaan-pekerjaan makin ke-
cil jumlah orang yang dapat dikendalikan secara efektif

3. Kemampuan orang-orang yang ada dalam organisasi
Semakin mampu seorang pimpinan semakin banyak orang
yang dapat dikendalikan.
4. Corak pekerjaan, semakin sederhana dan seragam corak
pekerjaan dalam suatu organisasi makin
banyak orang dapat dikendalikan secara
efektif.
Tingkat-tingkat Pengawasan
Prinsip utama dalam menentukan tingkat-tingkat peng-awasan adalah jumlah tingkat pengawasan sesedikit mungkin.
Peter ; Suatu struktur organisasi harus berisi tingkat penga-
wasan sesedikit mungkin dengan saluran perintah
sependek mungkin.

Henry G. Hodges, menganjurkan agar digunakan saja 5 ting-
kat pengawasan saja walaupun secara
umum dipergunakan 6 tingkat.

Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab
Bawahan jangan bertanggung jawab kepada lebih satu orang atasan.
Diperlukan untuk menjaga terjadinya kesimpang siuran perintah yang membingungkan bawahan dan menghambat efesiensi dan efektivitas kerja.
Menteri


Dirjen


Irjen/Dirjen


Kadis Prov


Kadis Kab


Kep Sek
CARA MENYELARASKAN PERILAKU ANGGOTA DENGAN
TUJUAN ORGANISASI

1. Menetapkan pola perilaku yang harus di tampilkan oleh
anggota organisasi/lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas
organisasi.
2. Mensosialisasikan pola perilaku yang harus ditampilkan anggota
organisasi kepada semua anggota cara lisan maupun tertulis
agar semua anggota mengetahuinya.
3. Merumuskan sanksi yang akan dikenakan kepada anggota
organisasi yang tidak memperlihatkan perilaku yang telah
ditetapkan
4. Mensosialisasikan bentuk-bentuk sanksi yang akan dikenakan
bagi anggota organisasi yang melanggarnya
5. Memberikan sanksi bagi anggota organisasi yang melanggarnya
6. Melakukan revisi jika dianggap perlu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar